Rabu, 14 November 2007

SEJARAH SINGKAT SMK KARTINI BATAM

Walaupun Yayasan Keluarga Batam telah mengelola pendidikan di Batam, Ibu Sri Soedarsono sebagai Ketua YKB tetap belum lengkap usahanya untuk meningkatkan sumber daya manusia di pulau Batam yang pada waktu itu masih daerah baru.
Berangkat dari pemikiran itulah, Ibu Sri Soedarsono ( Buk Dar) ingin mengembangkan pendidikan di pulau Batam, sehingga pemikiran itu dituangkan dan yang paling cocok di Batam adalah pendidikan kejuruan yang tamatannya siap dan bisa bekerja ke berbagai instansi dan perusahaan yang ada di Batam. Realisasinya adalah dengan mendirikan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT ATAS (SMKTA) yang merupakan cikal bakal penggunaan nama Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia, pemikiran beliau memang sangat visioner.
Untuk merealisasikannya, bukanlah perkara mudah" Tantangan terberat adalah mendapatkan guru kejuruannya. Sewaktu mengelola TK, SD, SMP tidaklah terlalu sulit. Belum lagi fasilitas belajar praktikum untuk siswa SMKTA. Maklum pada waktu itu YKB tidak memiliki dana untuk itu.
Namun Bu Dar bersama pengurus lainnya tidak menyerah begitu saja dan terus mencari jalan untuk merealisasikan pendirian SMKTA tersebut. Sehingga muncullah ide yang brilian dari Bu Dar untuk membentuk BOARD OF EDUCATION BATAM. Anggotanya adalah perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Batam, mereka membantu penyediaan guru kejuruan, sarana belajar dan praktikum bagi siswa SMKTA. Sebagai bagian dari program link and macth antara dunia pendidikan dengan perusahaan
Board of Education Batam terbentuk, kemudian Yayasan Keluarga Batam (YKB) sepakat untuk bersama-sama menyelenggarakan SMKTA mulai tahun pelajaran 1985/1986 dengan 5 program studi : Akuntansi, Sekretaris, Teknik Bangunan , Listrik dan Otomotif
Untuk Mekanik Otomotif, SMK Kartini memanfaatkan mobil-mobil mewah yang mudah dan murah dari Singapura melalui Batam. Mobil-mobil mewah tersebut dibongkar sebagai sarana praktikum siswa SMK Kartini.
Sebagai konsekwensi dalam penggunaan nama SMKTA,( sekolah pada waktu itu masih menggunakan STM,SMEA, SMIP dll)pada tahun pertama meluluskan siswa Ijazah dengan konsep SMKTA ditandatangani oleh Prof.Dr.B.J Habibie, selaku Kepala OPDIPB setelah sebelumnya dilakukan pengujian keahlian dari DEPNAKER, sebab sekolah dalam satu payung kejuruan belum diakui pemerintah pada masa itu, namun perusahaan dapat menerima, karena lebih mengutamakan pengakuan keahlian. Karena umumnya waktu itu perusahaan asing di Batam tidak mempertimbangkan hasil ujian negara dalam merekrut karyawan, tetapi melihat skill calon karyawan.
Dalam usia 25 tahun SMK Kartini Telah menjalin kerjasama dengan mitra di luar negeri seperti Singapura dengan menggandeng Singapore Society Training Centre dengan program CAMBRIDGE CAREER in BUSSINESS MODULES. Bagi Siswa SMK Kartini yang mengambil program ini selain mendapatkan Ijazah dan STK Nasional, juga mendapatkan sertifikat dari University of Cambridge yang berpusat di London

Tidak ada komentar: